Tantangan dan peluang dalam penilaian kinerja keuangan Tanjungpinang memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kota ini memiliki potensi yang besar dalam hal pertumbuhan ekonomi, namun juga dihadapkan pada berbagai masalah yang perlu diselesaikan dengan baik.
Salah satu tantangan utama dalam penilaian kinerja keuangan Tanjungpinang adalah tingginya tingkat kemiskinan di kota ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Tanjungpinang mencapai 14,17% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja keuangan Tanjungpinang. Salah satunya adalah potensi pariwisata yang dimiliki oleh kota ini. Dengan keindahan alamnya, Tanjungpinang memiliki daya tarik yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini tentu dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi kota ini.
Menurut Dr. Siti Nurhadyani, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, “Tantangan dalam penilaian kinerja keuangan Tanjungpinang memang tidak mudah, namun dengan memanfaatkan peluang yang ada, kota ini memiliki potensi untuk berkembang lebih baik.”
Selain itu, peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam penilaian kinerja keuangan Tanjungpinang. Dalam sebuah wawancara dengan Kepala Dinas Keuangan Kota Tanjungpinang, Bapak Ali Akbar, beliau menyatakan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan kinerja keuangan kota ini melalui berbagai program dan kebijakan yang telah diimplementasikan.
Dengan kerja keras dan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan tantangan dalam penilaian kinerja keuangan Tanjungpinang dapat diatasi dan peluang yang ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemajuan kota ini.